Generasi yang Lembek, Tapi Inovasi nya Segudang
Mungkin Anda tidak asing dengan istilah Sandwich Generation, tapi pernahkah Anda mendengar istilah Strawberry Generation? Akhir-akhir ini, topik ini sedang hangat diperbincangkan di lingkup generasi Z. Istilah yang pertama kali muncul di Taiwan ini memiliki arti sebagai generasi yang penuh dengan ide kreatif dan inovatif tapi di sisi lain gampang menyerah, gampang sensitif ketika mendapat tekanan sosial sehingga mereka cenderung putus asa dan tidak mau bekerja keras untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
Dinamai sebagai generasi stroberi karena penjelasannya yang jika digambarkan persis seperti buah stroberi yang memiliki bentuk cantik dari luar, tapi ketika mendapat sedikit tekanan, bentuknya akan cepat rusak. Jika dulu, Strawberry Generation di klasifikasikan berdasarkan tahun kelahiran yang ditujukan untuk generasi yang lahir pada tahun 2000-an, tapi kini Strawberry Generation juga bisa merujuk pada gen z atau generasi-generasi yang berperilaku kreatif namun mudah putus asa yang disebabkan karena adanya tekanan kehidupan sosial atau dunia kerja dan sesuai dengan karakteristik buah stroberi.
Karakter Negatif dari Strawberry Generation

Orang-orang yang termasuk dalam Strawberry Generation cenderung memiliki sifat yang egois dan mudah putus asa. Adapun karakteristik negatif lainnya dari Strawberry Generations seperti:
1. Terlalu manja
Karakteristik yang satu ini disebabkan karena pengaruh pola asuh dari lingkungan keluarga dimana Strawberry Generation seringkali dimanjakan oleh orang tua atau lingkungan pengasuhannya yang membuat dia merasa ‘terlalu nyaman’ ketika berada di zona yang nyaman.
Hal ini yang membuat orang-orang yang menjadi Strawberry Generation cenderung tidak mau keluar dari comfort zone dan menghadapi berbagai tantangan. Padahal, tantangan-tantangan yang ada di luar dapat membantu mereka tumbuh menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah, pekerja keras dan selalu termotivasi untuk menjadi lebih baik.
2. Kurang Bertanggung Jawab dan Kurang Mandiri
Karakteristik negatif Strawberry Generation selanjutnya adalah mereka kurang bertanggung jawab akan kesalahan yang diperbuat. Mereka kurang peka akan kesalahan yang diperbuat sehingga tidak memiliki upaya untuk memperbaikinya.
Mereka juga tidak mau belajar mandiri dengan mengandalkan orang lain untuk memecahkan permasalahan mereka.
3. Sensitif dan Lemah
Jika tadi Anda membaca di bagian awal bahwa ibarat buah stroberi yang cantik di luar namun rapuh di dalam ketika mendapatkan tekanan dari luar, karakteristik negatif dari Strawberry Generation lainnya adalah mereka cenderung sensitif dan mudah lemah ketika mendapatkan pressure atau tekanan.
Mereka cenderung tidak siap ketika mendapatkan kritikan dan tekanan ketika apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan rencana. Ujung-ujungnya mereka akan mengeluh, gampang menyerah dan menjadi sensitif seperti mudah tersinggung akibat adanya tekanan yang di dapat.
Karakter Positif dari Strawberry Generation

Setelah membaca di atas, kelihatannya Strawberry Generation lebih banyak negatif nya ya? Nggak kok. Strawberry Generation juga punya sisi positif yang baik, diantaranya:
1. Bekerja Sesuai Passion
Kalau biasanya orang-orang bekerja sekedar demi uang, para Strawberry Generation justru menganggap uang adalah bonus. Meski mereka sadar bahwa uang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, namun bekerja sesuai dengan passion lebih penting untuk mereka.
Dengan bekerja sesuai passion, mereka dapat mengembangkan diri mereka, mengeksplor diri lebih jauh dan mampu melahirkan ide-ide yang kreatif bahkan lebih unggul dari generasi-generasi sebelumnya.
2. Senang Menyampaikan Ide
Para Strawberry Generation memiliki sifat yang inovatif sehingga tak jarang mereka senang menyampaikan ide dan gagasan yang dimiliki demi tercapainya kemajuan perusahaan
3. Up-To-Date
Yang tidak bisa dilepas dari Strawberry Generation adalah mereka selalu update akan perkembangan zaman dan teknologi. Kebiasaan mereka yang senang menjelajahi internet dan media sosial, mencari informasi dan berita terbaru yang terjadi di dunia maya membuat mereka selalu ter-update akan banyak hal yang terjadi secara real time melalui dunia maya.
Sehingga, kehadiran generasi Strawberry dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis mereka lewat ide kreatif mereka serta teknologi yang semakin canggih.
Seperti yang dikatakan Prof Rhenald Kasali, orang-orang Strawberry Generation sebenarnya memiliki potensi yang unggul dengan banyaknya ide-ide kreatif yang mereka hasilkan, namun sifat mudah menyerah dan gampang baper harus diminimalisir karena generasi Strawberry tidak boleh menjadi generasi yang lembek. Mereka harus siap menghadapi tantangan agar selalu bertumbuh dan termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Karena ide-ide kreatif mereka akan menjadi percuma apabila masih memiliki karakter yang tidak punya semangat juang tinggi dan mudah putus asa.